Selasa, 15 Februari 2011

BUDIDAYA PERIKANAN AIR PAYAU



Budidaya Perikanan Air Tawar,Budidaya Ikan Lele
 












            A.Usaha Pembenihan
                 Usaha yang biasa dilakukan dalam upaya pembenihan lele
1.       Memindahkan induk – induk ikan yang menghasilkan telur
2.     Menetaskan telur , memelihara burayak menjadi benih ( ikan siap tebar )
Benih ikan yang siap tebar biasanya merupakan benih ikan yang ukurannya berupa “gelondongan” ( fingerling ) untuk dapat ditebarkan atau dipelihara di kolam hingga menjadi ikan santapan ( konsumsi ). Dalam penggunaannya ikan gelondongan dibagi menjadi 2 tipe yaitu :
a.      Gelondongan kecil dengan ukuran 3 – 5 cm
b.     Gelondongan besar dengan ukuran 5 – 10 cm

B. Usaha pembesaran
  Ikan lele merupakan hewan yang tidak asing lagi bagi masyarakat sehingga tidak heran bahwa banyak masyarakat yang suka mengkonsumsi ikan lele. Ikan lele yang dikehendaki masyarakat biasanya memiliki massa sekitar 100 – 200 gr per ekor. Namun ikan lele yang biasa dijual dipasaran saat ini massanya hanya sekitar ± 50 gr.

TEKNIK PEMBENIHAN

         Dalam teknik pembenihan ikan lele dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu : sistem Blitar dan Sistem Cianjur. Perbedaan dari kedua sistem tersebut hanya terdapat pada bentuk kolam dan pemijahan. Namun yang biasa digunakan adalah sistem blitar yang akan dikupas dalam info ini.
a.      Ukuran Kolam
Dalam pembuatan kolam ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kolam sebaiknya dibuat dari lantai yang disemen dan sebaikanya tidak hanya dibuat dari padatan tanah saja karena dikhawatirkan apabila terdapat sedikt celah saja pada padatan tanah dapat membuat lele tersebut kabur ( menyusup ke dalam pori-pori tanah ).Didalam kolam biasanya diberi pipa paralon PVC yang berguna untuk mengalirkan air ke dalam kolam. Didinding tembok kolam sebaiknya diberi plastik licin agar pada saat musim penghujan ikan lele tidak merayap keluar.Ukuran yang biasa digunakan dalam pembuatan kolam yaitu :
Panjang : 10 – 15 meter
Lebar   : 8 – 10 meter
Dalam   : 1 – 1,5 meter





Contoh skema kolam :
 














                                                         
                                                kamar pemijahan              Jarak antar kamar 25-100 cm
          Ukuran kotak pemijahan :
-   lebar : 50 cm
-   Panjang : 50 cm
-   Dalam 60 cm
Pada dinding dibuat 2 lubang dengan garis tengah 15 cm dan jarak 2 lubang 15 cm

b.     Pengaturan air
1.       Air yang digunakan di dalam kolam sebaiknya tidak berasal dari air cucian atau bekas air detergen karena sangat berbahaya bagi kesehatan lele itu sendiri. Air kolam dapat diperoleh dengan menggunakan air irigasi. Namun jika air irigasi tersebut keruh sebaiknya sebelum masuk ke dalam kolam air tersebut disaring terlebihdahulu.
2.     Didalam kolam sebaiknya dipasang filter yang berfungsi agar air dalam kolam mengalami sirkulasi.Selain itu filter juga berfungsi membuat air kolam bersih.

¤ CARA PEMELIHARAN INDUK LELE AGAR MEMPEROLEH INDUK YANG BERKUALITAS:
          1.Mengatur air kolam agar sering berganti. Dan perkirakan pula debit air didalamnya paling tidak sekitar 5 – 6 liter per menit
          2.Mutu dan jumlah makanan berupa makanan alami dan makanan tambahan. Makanannya terdiri dari : Kutu – kutu air, Larva/jentik-jentik,Berbagai jenis serangga,dan berbagai jenis cacing. Dianjurkan makanan tambahan lele tidak kurang dari 25%.Dosis pupuk ikan lele dapat agak tinggi misalnya 2-4 ton/Ha.Makanan tambahan dapat diberikan 5% dari berat badan ikan ,setiap harinya.
¤ METODE PENINGKATAN
a.      Intensifikasi yaitu dengan jalan peningkatan teknis pemeliharaan
b.     Ektensifikasi yaitu dengan jalan memperluas daerah pemeliharaan
¤ FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA IKAN LELE :
a)     Permintaan meningkat dikarenakan penggemarnya makin meningkat
b)    Produksi ternyata menurun dibandingkan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar